Minggu, 25 November 2012

Zat Kimia Pencemar Udara



Pencemaran udara merupakan masuknya zat ke dalam udara yang menyebabkan udara tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sumber-sumber penyebab pencemaran udara sangat banyak diantaranya adalah ada yang secara alami seperti letusan gunung merapi dan ada karena aktifitas manusia seperti asap kendaraan bermotor,asap rokok, asap pembakaran sampah dan aktifitas di industry kimia.
Polusi udara dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu primer dan sekunder. Primer merupakan polusi udara yang berasal dari sumbernya seperti karbon monoksida sedangkan sedangkan polusi sekunder merupakan polusi udara yang terjadi karena reaksi antara polusi primer seperti deplesi  ozon pada stratosfer.
Jenis zat kimia pencemar udara yang berbahaya diantaranya adalah karbon monoksida, sulfur dioksida, gas Pb, sulfur trioksida, karbon dioksida,CFC,nitrogen oksida dan lain-lain.
1.     Karbon monoksida
Merupakan pembakaran tak sempurna antara oksigen dengan karbon pada kendaraaan bermotor. Karbon
monoksida merupakan gas yang tidak berbau,tidak berasa dan tidak berwarna. Ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi.
Karbon monoksida dapat mengakibatkan gangguan pada mata, paru-paru dan saluran pernafasan. Jika CO masuk kedalam saluran pernafasan maka akan menyebabkan terjadinya ikatan antara CO dengan Hb yang seharusnya berikatan dengan O2 membentuk HbO2. Dalam hal ini yang terbentuk malah COHb. Akibatnya Hb tidak berfungsi dengan maksimal untuk mengangkut oksigen ke seluruh sel tubuh.
2.     Karbon dioksida
Merupakan hasil pembakaran sempurna antara karbon dengan oksigen pada pembakaran batubara, minyak bumi dan gas pada industri. Gas karbondioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan efek dari kadar CO2 yang melebihi kadar yang seharusnya sehingga menyebabkan panas bumi meningkat. Panas bumi yang meningkat menyebabkan es di kutub mencair sehingga menyebabkan kota yang terletak di pimggiran pantai rentan terhadap banjir.
3.     Sulfur dioksida
Merupakan senyawa yang berasal dari pembakaran industry minyak bumi, batu bara,letusan gunung merapi dan diperoleh juga dari oksidasi bijih sulfida. Sulfur dioksida yang terhirup banyak dapat menyebabkan radang paru-paru dan tenggorokan akibat terbentuknya asam sulfit. Sulfur dioksida merupakan gas yang berbau menyengat, tidak berwarna, tidak flammable dan tidak eksplosif.
4.     Sulfur trioksida
Merupakan SO2 yang teroksidasi dan menyebabkan hujan asam dimana pH akan turun menjadi 3-4 yang dapat mengakibatkan korosi logam dan memudarnya cat pada lukisan. Jika terhirup akan membentuk asam sulfat dalam tubuh.
5.     Gas Pb
Gas Pb merupakan gas yang dihasilkan oleh pembakaran kendaraan bermotor. Pada kendaraan bermotor ditambahkan Pb untuk meningkatkan efisiensi mesin pada kendaraan atau untuk meningkatkan angka oktannya. Pb yang terhirup pada porsi yang banyak dalam tubuh menyebabkan gangguan permanen pada organ otak, darah dan lain-lain.
Dikarenakan efek dari Pb, maka industry mengganti bahan untuk menaikkan angka oktan dengan zat aromatik hidrokarbon.
6.     Nitrogen oksida
Meliputi nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida. Kebanyakan terdapat dari hasil asap kendaraan bermotor dan bahan bakar industri. Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sedangkan nitrogen dioksida memiliki warna cokelat kemerahan dan bau yang tajam. Nitrogen oksida berbahaya karena merupakan penyusun asap fotokimia dan jika kena mata bisa perih dan terhirup menyebabkan sesak nafas.
7.     CFC
Merupakan karbon yang mengikat atom klor dan flor. CFC dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon karena di atmosfer ikatan C-Cl akan putus sehingga terbentuk radikal bebas yang merusak lapisan ozon. Selain itu, CFC di udara juga menyebabkan pemanasan global. CFC berasal dari pendingin seperti kulkas, AC, bahan bakar aerosol, pengeringan minyak dan lain-lain.Dampak dari zat kimia berbahaya di udara ini antara lain adalah gangguan pernafasan pada manusia, gangguan pada tumbuhan, pemanasan global dan lain-lain.

Menurut badan WHO ada 4  tingkatan pencemaran yaitu:
1.     Pencemaran yang tidak mengakibatkan kerusakan bagi makhluk hidup
2.     Pencemaran yang menyebabkan iritasi jika terpapar
3.     Pencemaran yang jika terpapar terlalu lama menyebabkan penyakit kronis
4.     Pencemaran yang menyebabkan akut bagi yang terpapar

Semakin tercemar udara yang kita hirup maka semakin banyak pula toksin (racun) yang masuk ke dalam tubuh, akibatnya aktifitas kita tidak dapat berlangsung optimal. Untuk mengimbangi banyaknya toksin yang masuk ke dalam tubuh maka ada baiknya kita mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan olahraga yang cukup.

Menurut Prof Dr Ir Ardinsyah, guru besar IPB Bogor menyatakan bahwa gejala sederhana yang terjadi jika tubuh banyak terdapat racun adalah keringat berbau tak sedap, mudah pusing, mual, mengantuk dan badan terasa lemas meskipun sudah makan banyak.

Menurut artikel yang ditulis oleh Elizabeth Smith menyatakan bahwa ada 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara yang intinya yaitu:
1.     Membudayakan hemat energy
Menghemat energy berarti kita sudah mengurangi emisi karbon karena sumber energy sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil. Seperti dengan mematikan lampu saat istirahat, menggunakan lampu hemat energy (LHE) yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan lampu neon atau pijar.
2.     Mengurangi penggunaan plastik dan sampah rumah tangga yang dihasilkan karena pembuatan kemasan plastik akan melepaskan emisi bahan berbahaya ke atmosfer. Gunakan prinsip 3R yaitu reduce,reuse dan recycle.
3.     Mengurangi penggunaan mobil sebisa mungkin gunakan kendaraan umum untuk bepergian atau jalan kaki dan naik sepeda jika jaraknya tidak terlalu jauh. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan salah satu penyumbang terbesar pencemaran udara.
4.     Membudayakan hemat bahan bakar
5.     Pastikan AC bekerja secara efisien

1 komentar: